SEJARAH KELAM DI BALIK MAY DAY (HARI BURUH INTERNASIONAL)
![]() |
Hari Buruh Internasional, Sumber : Google |
Assalamu’alaikum wr. wb. Sebelumnya, mari kita
mengucap hamdalah karena sampai saat ini masih diberi kesempatan untuk
menikmati indahnya dunia di bulan Mei ini J Alhamdulillah
juga karena tepat tanggal 1 Mei 2019 ini diperingati sebagai hari Buruh
Internasional dan dijadikan sebagai hari libur nasional juga, jadi buat kalian
yang lagi berlibur, selamat liburan ya J
BTW, kalian pernah gak berpikir kenapa tanggal 1 Mei
itu diperingati sebagai hari Buruh Internasional? Ternyata terdapat sejarah
kelam dibalik dijadikannya tanggal 1 Mei menjadi hari Buruh Internasional
tersebut. Lalu bagaimana kisahnya? Penasaran? Baiklah daripada berlama-lama,
langsung saja postingan kali ini akan membawa para readers ke abad 19.
Abad 19 merupakan periode dimana para buruh
dihadapkan pada kenyataan bahwa dari 24 jam waktu dalam sehari semalam, mereka
rata-rata bekerja dalam kurun waktu 18 sampai 20 jam. Bisa dibayangkan, para
buruh ini hanya memiliki 6 sampai 4 jam waktu untuk istirahat, makan, beribadah
dan melakukan aktivitas lainnya di luar pekerjaan. Miris sekali. Karena hal
tersebut, para buruh melakukan demostrasi yang menuntut pemangkasan jam kerja
menjadi 8 jam dalam setiap harinya. Perjuangan menuntut 8 jam kerja ini diawali
oleh kaum buruh di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1884. Akhirnya, peristiwa
demonstransi ini berujung pada penyerangan yang dilakukan oleh negara dengan
alat kekerasannya.
Sebanyak 80.000 buruh di Amerika Serikat pada
tanggal 1 Mei 1886 ini berlangsung selama beberapa hari. Dalam peristiwa ini,
terjadi pula pemogokan umum yang membuat sekitar 70.000 pabrik terpaksa tutup.
Demonstrasi ini berlangsung sampai tanggal 4 Mei
1886. Hal ini menyebabkan para penguasa merasa terusik dan dengan alat kekerasannya,
negara menembaki para buruh yang melakukan demonstrasi secara membabi buta. Ratusan
orang buruh dikabarkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Kejadian ini memberikan dampak yang sangat dalam
kepada para buruh dari berbagai dunia. Karena itu, pada tanggal 4 Juli 1889 (Bertepatan
dengan ulang tahun ke 100 Revolusi Prancis), semua buruh dari berbagai negara
berkumpul dan memutuskan resolusi. Isi dari resolusi tersebut adalah :
“Kongres memutuskan untuk
mengorganisir sebuah demonstrasi Internasional yang besar, sehingga di semua
negara dan di semua kota pada satu hari yang telah ditentukan itu rakyat
pekerja akan menuntut pihak berwenag negara hukum pengurangan hari kerja
menjadi delapan jam, serta melakukan keputusan-keputusan yang lain dari Kongres
Paris. Sejak demonstrasi serupa telah diputuskan untuk 1 Mei 1890 oleh Federasi
Tenaga Kerja Amerika di konvensi di St Louis, Desember, 1888, hari ini diterima
untuk demonstrasi Internasional. Para pekerja dari berbagai negara harus
mengorganisir demonstrasi ini sesuai dengan kondisi yang berlaku di setiap
negara”
Sejak saat itu, tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai
hari buruh Internasional. Dalam benak kaum buruh, 1 Mei ini telah menyadarkan
bahwa mereka tidak sendiri. Jutaan buruh dari seluruh penjuru dunia telah
bersatu, memotong prasangka ras, suku, etnis, kebangsaan, warna kulit, kasta
dan agama. Kaum buruh di berbagai negeri melakukan perlawanan terhadap kekuasaan
para bos yang telah mencekik mereka selama bertahun-tahun.
Pesan dari May Day sendiri adalah bahwa
Internasionalisme kaum buruh sebagai penegasan kembali perjuangan dalam melawan
eksploitasi dan merebut kemenangan. Kemenangan ini tidak akan dicapai dalam batasan
kapitalisme. Kaum buruh harus menggulingkan kapitalisme melalui revolusi
sosialis yang akan menempatkan buruh e tampuk kekuasaan.
Apa yang kalian rasakan setelah membaca tulisan ini?
maaf ya kalau bahasanya agak sedikit berat kaya rindu hehe. Mungkin jika saat
ini kita mengenal sistem kerja para buruh dibagi menjadi 3 shift dengan 8 jam
per shiftnya, hal ini juga merupakan dampak dari demonstrasi yang pernah di
lakukan di Amerika tersebut. Kita patut bersykur karena umumnya pekerjaan di
zaman sekarang kebanyakan tidak menuntut pegawai untuk bekerja sekitar 18-20
jam per hari. Ya walaupun, pekerjaan
sebagai seorang ibu rumah tangga memang tak berbatas waktu dan tanpa upah juga.
Kita patut bangga dengan para ibu rumah tangga. Begitupun saya juga sangat...
sangat... bangga terhadap ibu saya. Yuk yang sekarang lagi sama ibunya, peluk
dia dan bilang terimaksih banyak ke ibuJ Btw, jadi
kangen sama ibu L
Oh iya, saya juga mau mengingatkan kembali kepada
para pekerja non shift yang umumnya bekerja selama 12 jam, semangat ya. Kita niatkan
apa yang kita lakukan semata-mata karena Allah SWT. Karena di luar sana masih
banyak orang yang bingung mencari pekerjaan, saya contohnya (eh kok jadi curhat
sih). Intinya kita harus selalu bersyukur, karena ketika kita bersyukur Allah
akan menambahkan kembali nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Sekian, semoga tulisan ini bermanfaat yaJ
jangan lupa beri komentar dan share tulisan ini jika bermanfaat
Penulis
: Resi Anjani
Instagram : https://www.instagram.com/iresianjani11
numpang promote ya min ^^
ReplyDeleteHayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^