KENAPA KITA TIDAK SUKSES ?
Assalamu'alaykum wr. wb. guys…
Semoga kalian sehat ya, udah lama
nih gak ngepost bahkan udah lama banget. Emang kayanya gak ada yang kangen juga
sih ya (sedih amat ☹ )
Nah but anyway for this time I want to sharing about “Kenapa Kita Susah Sukses
? “
Bicara soal sukses, pasti semua
orang pengen banget buat bisa ngeraih kesuksesan kan ? (Hayoo ngaku, pasti
jawabannya iya ? :p ). Tapi untuk bisa mencapai kesuksesan tersebut caranya
tidaklah segampang membalikan telapak tangan, setuju ? Selain itu, makna sukses
bagi tiap orang juga berbeda-beda. Ada yang mengartikan bahwa sukses adalah
saat dimana kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Ada juga yang
mengartikan bahwa sukses adalah ketika kita bisa bermanfaat bagi banyak orang
dan masih banyak lagi. Menurut kalian sendiri, sukses itu apa sih ? tulis di
kolom komentar ya :3
JADI, APA SIH YANG MENYEBABKAN
SESEORANG SUSAH SUKSES ?
Banyak banget orang-orang yang
mengeluh dirinya susah buat ngeraih kesuksesan. Sebenarnya, hal tersebut
terjadi karena ketidaksesuaian antara kehendak hati dan kehendak pikiran. Sampe
sini ngerti gak ? Terus bagaimana caranya agar kita tahu bahwa antara hati dan
pikiran gak sinkron ? Caranya mudah, hati dan pikiran yang tidak sinkron itu
dapat terdeteksi ketika kita merasa “ragu atau bingung”. Salah satu
bentuk kebingungan tersebut adalah ketika kita tidak melakukan sesuatu yang
kita tahu bahwa hal tersebut bermanfaat.
Misalnya, kita ingin sehat tapi tidak makan makanan yang
bergizi dan tidak suka berolahraga. Ingin pintar tapi malas belajar. Ingin
berada di lingkungan yang baik tapi tidak mau move on dari lingkungan toxic dan
lain-lain.
Padahal, Rasulullah SAW bersabda, “
Allah tidak akan mengabulkan do’a dari hati yang ragu “ (HR. At-Tirmidzi
dan Al Hakim, hasan lighhairihi). Oleh karena itu, jangan salahkan orang lain
jika kamu susah sukses dan jika do’amu tidak terkabul. Ya, kesalahannya ada
pada diri kita sendiri.
Dari gambar tersebut, dapat kita
lihat bahwa Ketika hati dan pikiran tidak sinkron, maka hatilah yang menang.
Jadi, semua keinginan merupakan bentuk keputusan sementara di kepala yang
kekuatannya hanya 12%. Sedangkan perasaan adalah keputusan final di hati yang
nilainya 88%. Jika kita belum bisa membuat hati sepakat dengan pikiran, maka
selama itu kita tidak berdaya dan cenderung jalan di tempat. Artinya,
sebelum pikiran, perasaan dan Tindakan tidak sinkron, selaras atau harmonis,
keberhasilan akan sulit diraih.
Sumber :
Sentanu, Erbe. 2015. The Power
of Quantum Ikhlas. Jakarta : Kahati Institute.
Tulisannya menarik, terus berkarya ya
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih banyak. semoga tulisannya bermanfat
Delete