Belajar Sabar dari Kisah Nabi Ayyub AS
Dalam kehidupan, pastinya kita sudah terbiasa dengan
adanya masalah. Ada yang mengatakan bahwa masalah itu ibarat pupuk yang akan
menyuburkan tanah dan tanaman. Tanpa adanya pupuk, tanaman tidak akan tumbuh
dengan baik. Begitupun dengan kehidupan kita, dengan adanya masalah kita akan
mampu untuk bertumbuh dengan baik. Menjadi pribadi yang lebih dewasa serta
mampu menghadapi setiap keadaan yang ada dengan lebih bijaksana.
Menurut
Ustadz Yusuf Mansur, ada dua tipe orang ketika menghadapi masalah. Pertama, orang
yang mempunyai jiwa pemeneang atau The
Winner, ketika menghadapi masalah mereka selalu melakukan hal yan terbaik.
Tulus, ikhlas, sabar serta terus berusaha untuk belajar dan mengambil hikmah
dari setiap masalah yang ada. Kedua, tipe The
Loser, yaitu orang yang pengecut. Ketika ditimpa suatu permasalahan, orang
tersebut cenderung tidak menerima, bahkan menyalahkan Tuhan. Mempertanyakan
keadilan Tuhan dan lain sebagainya. Pokoknya, tipe orang yang kedua ini adalah orang
yang selalu mengeluh. Jika ingin menyelesaikan suatu permasalahan pun
adakalanya orang ini malah nyogok,
maksudnya menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak sesuai. Entah itu
mencontek saat ulangan, menipu, memfitnah ataupun sebagainya.
Satu
hal yang harus selalu kita ingat adalah bahwa setiap masalah yang menimpa kita
tidak akan melebihi batas kemampuan kita sebagai seoran hamba. Kita semua harus
ingat bahwa setiap permasalahan pasti akan memiliki jalan keluarnya
masing-masing.
Pernah
mendengar kisah tentang Nabi Ayyub AS ? Iya, beliau merupakan seorang manusia
yang diberikan cobaan yang amat berat oleh Allah SWT. awalnya, nabi Ayyub AS
hidup dengan kehidupan yang bisa dibilang cukup sempurna. Dikaruniai wajah yang
tampan, istri yang cantik, mempunyai 12 orang anak yang sholeh serta kekayaan
yang berlimpah. Namun, kebahagiaan tu tidak berlangsung selamanya.
Kemudian
datanglah suatu hari diamana Allah SWT mengambil satu per satu nikmat yang
telah diberikan kepada Nabi Ayyub AS. Pertama, Allah mencabut nikmat kesehatan
darinya. Tiba-tiba, beliau menderita penyakit kulit. Penyakit tersebut
menggerogoti sekujur tubuh Nabi Ayyub AS. Karena penyakit tersebut menular,
beliau harus diasingkan ke tepat yang jauh dari pemukiman. Kedua, Allah SWT
mengambil nyawa ke-12 anak laki-lakinya. Ketika ke-12 anak itu sedang berada di
dalam suatu gedung, terjadi gempa yang amat besar dan merobohkan bangunan
tersebut. Alhasil, ke-12 anak dari nabi Ayyub AS juga meninggal tertimpa
reruntuhan bangunan itu.
Tidak
hanya berhenti sampai disitu, ujian yang menimpa Nabi Ayyub AS juga masih terus
berlanjut. Setelah ditimpa penyakit kulit, anak-anaknya meninggal, Allah SWT
memberikan ujian ketiga. Dimana seluruhh harta berlimpah yang dimiliki oleh
Nabi Ayyub AS habis tak bersisa sedikitpun. Sungguh sangat berat ujian
hidupnya, tapi Nabi Ayyub AS tetap sabar. Beliau adalah orang yang memiliki
jiwa The Winner. Bahkan saking
sabarnya beliau, istri dari Nabi Ayyub sendiri pernah berkata kepada nabi
Ayyub, kurang lebih seperti ini, “Ya suamiku, bukankah engaku adalah seorang
Nabi ? Tentu do’a dari seorang Nabi akan diijabah bukan? Jadi mengapa engkau tidak meminta agar disembuhkan saja dari
penyakit kulit ini? Namun, Nabi Ayyub menolak untuk berdo’a. Bukannya karena
sombong, tapi menurutnya ujian yang dialami selama ini tidaklah seberapa dengan
nikmat yang telah Allah karuniakan kepadanya, “Aku telah menikmati kebahagiaan
hidup selama 20 tahun, sedangkan ujian ini masih belum seberapa dengan
kenikmatan yang telah aku dapatkan. Jadi tunggulah sampai 20 tahun”. Sungguh
luar biasa, bukan ? Nabi Ayyub AS juga merupakan manusia tersabar di dunia.
Rasanya jika di zaman sekarang, tidak akan ada
manusia yang mampu menghadapi ujian seberat ujian yang didapatkan oleh Nabi
Ayyub AS.
Baru
setalah 20 tahun, Nabbi Ayub AS akhirnya berdo’a memohon kesembuhan kepada
Allah SWT. do’a nabi Ayyub AS juga diabadikan dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya
ayat 83 yang berbunyi
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ
الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Artinya : “Dan
(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang"
Referensi: https://tafsirweb.com/5595-surat-al-anbiya-ayat-83.html
Referensi: https://tafsirweb.com/5595-surat-al-anbiya-ayat-83.html
Kemudian Allah SWT mengabulkan do’a dari
Nabi Ayyub AS dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya Ayat 84 sebagai berikut :
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ
ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ
لِلْعَابِدِينَ
Artinya : “Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu,
lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari
sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”
Referensi: https://tafsirweb.com/5596-surat-al-anbiya-ayat-84.html
Referensi: https://tafsirweb.com/5596-surat-al-anbiya-ayat-84.html
Setelah itu Allah sembuhkan penyakit
yang ada pada Nabi Ayyub AS, sehingga beliau dapat sehat seperti sedia kala.
Hartanya Allah ganti menjadi berlipat-lipat. Tak hanya itu, Allah juga
menggantikan ke-12 anak dari nabi Ayyub dengan 24 orang anak. Dikisahkan, istri
dari nabi Ayyub ini hamil kembali, hamil beberapa kali hingga akhirnya memiliki
24 orang anak.
Bagaimana
? luar biasa bukan? Lalu, apa hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini ?
bagi saya perbadi hikmah yang bisa kita amil adalah bahwa kita harus menjalani
kehidupan ini dengan penuh ketulusan, rasa sabar dan keimanan kepada Allah SWT.
Life is never flat, hidup ini gak
akan selamanya berjalan lurus. Ada sedih, bahagia, luka, ceria dan lain
sebagainya. Intinya ketika kita mampu untuk bersabar dalam setiap ujian, maka
Allah akan menganti apa yang telah hilang dari kehidupan kita dengan sesuatu
yang lebih baik. Inshaa Allah
Semoga bermanfaat
Tonton juga video di youtube saya :
Comments
Post a Comment