Pengalaman Pertama Naik Gunung

Gunung, mungkin bagi sebagian orang tempat tersebut sudah menjadi teman dalam melepas penat. Untuk para pendaki misalnya. Tapi bagi sebagian lain, Gunung merupakan sebuah tempat yang amat sangat luar biasa untuk dikunjungi. Tepatnya, tidak semua orang mampu mendaki gunung. Entah karena bukan passionnya, fisil yang belum mendukung ataupun karena masalah keuangan (kek gue yang sekarang huhu)

Buat kalian yang suka naik gunung, masih inget gak pertama kali kalian naik gunung kaya gimana rasanya ? Hmmm, so in this article i wanna tell about my first time i go to the mountain. Ya, sebenernya ini bukan kali pertama gue naik gunung sih. Sebelumnya pernah naik beberapa gunung sama anak pramuka. Misalnya gunung Malang, Gunung Beser, Gunung Buleud dan lain-lain. Tapi sebenarnya gak bisa disebut gunung juga sih, sebenernya bukit, tapi itu juga termasuk gunung (ah gimana ya, iya itu gunung juga tapi ya gitu deh :v)

Nah hal yang selalu ada di pikiran gue ketika naik gunung, apalagi sama cowok adalah bahwa cowok-cowok suka jadiin ajang naik gunung buat permodusan gitu deh (semoga kalian ngerti maksudnya :v)

Kalo waktu masih ikut ekskul pramuka sendiri, gue selalu punya prinsip when kita bisa ngelakuin sendiri ya lakuin aja. Misalnya ketika dalam perjalanan ke gunung itu ada tanjakan yang lumayan terjal, ya gue selalu berusaha buat lewatin sendiri sih (selama bisa). Intinya gue nyoba buat gak jadi permodusan cowok yang biasanya niat kek mau bantu gitu padahal ya istilahnya menyelam sambil minum air gitu lo. Mau bantu sekalian bisa pegang tangannya cewe :v (hayoo ngaku lo kalian laki-laki yang modus)

Soal pengalaman naik gunung yang sebenernya bukan first time banget juga sih. Jadi gue nanjak sama temen-temen dari Komunitas Rumah Cahaya (KRC) ke gunung Batu, Bogor. Gunungnya gak tinggi-tinggi amat sih, tapi traknya lumayan ngundang bahaya. Kanan-kiri itu jurang, jadi sekalinya lo salah ngelangkah ya... bisa jadi almarhum lah hehe, hati-hati ya.

Baca Juga : 

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA, KUNCI SUKSES DUNIA AKHIRAT | Motivasi Anak Sholeh

Kalian pasti penasaran soal biaya kan? Hmm jadi gini, ketika sampai ke tempat pendakian kita harus baya parkir sebesr 20k untuk 1 motor, terus bayar lagi 20k untuk simaksi, begitu. Nah, karena waktu itu berangkatnya malam, jadi kita berkemah dulu deh. You know? Tendanya cuma ada satu, sementara antara cowok dan cewe gak mungkin setenda. Nah, karena pada dasarnya peran laki-laki adalah untuk melindungi kaum wanita, jadi malam itu cowo-cowok ngampar tidur di luar tenda dan yang di dalam tenda cewek-cewek.

Ya, karena pertama kalinya naik gunung, ketika udah bangun pas subuh gue galau. Tau gak galau karena apa? Jadi gue galau karena bingung sholat mau kek gimana. Gak ada air, gak ada mushola. Ya jadi saat itu kita tayammum dan melaksanakan shalat subuh di tenda. Oke, setelah shalat kita caw ke puncak. Tapi kita gak bawa tenda, carrier dan lainnya. Cuma bawa barang-barang yang sekiranya berharga banget aja. Soalnya, trak menuju Gunung Batu itu gak memungkinkan untuk membawa perlatan semacam itu. Terlalu berat, kaya rindu *eh

Setelah berjalan sekitar 45 menit akhirnya kita sampai di puncak Gunung Batu. Alhamduillah ya, mashaa Allah, luar biasa, amazing pokoknya. Pemandangannya bagus banget. Kalian bisa lihat selengkapnya di youtube aku ya :)

Then, masih banyak cerita yang mau gue bagi ketika pertama kali naik gunung itu. Tapi gak semua bisa gue ceritain disini. Jadi gue bikin videonya di youtube hehe. Jangan lupa ditonton ya. Like, comment, share dan subscribe juga youtube Reni Channel. Tinggal klik di bawah ini ya guys

Thank you udah baca artikel ini, semoga bermanfaat