Tetap Produktif di Akhir Ramadhan, Walaupun Harus Menjalaninya di Tengah Pandemi Covid19
Assalamu’alaykum semuanya ? Apa kabar ? Semoga selalu dalam keadaan sehat
ya. Tak terasa, sekarang ini kita telah memasuki akhir bulan Ramadahan saja ya,
hehe. Memang, waktu cepat sekali berlalu. Nah, dalam agama islam sendiri waktu
memiliki makna yang sangat mendalam. Waktu diibaratkan sebagai pedang, jika
kita tidak dapat menggunakan pedang tersebt dengan baik. Maka pedang tersebut
yang akhirnya bisa membunuh kita sendiri. Artinya, jika kita tidak dapat
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Maka kita termasuk ke dalam orang
yang sangat merugi.
Coba sekarang kita flashback lagi, kita lihat dan ingat-ingat apa saja
yang telah kita lakukan semenjak awal Ramadhan sampai di hari ini ? Apakah amal
ibadah yang kita lakukan sudah maksimal ? Apakah target-target selama bulan
Rammadhan telah tercapai ? Atau mungkin kita lebih banyak waste time dan
terjebak dalam ruang nostalgia, eh terjebak dalam aktivitas yang tidak bermakna
maksudnya hehe.
Nah, bicara soal produktivitas, sebenarnya apa sih produktif itu ? can you
tell to me what is productive, hehe ?
Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai produktif, i want to tell you
some fact whic is, fakta tersebut sempat membuat saya tercengah dan very
speechless (haha, maaf ngomongnya campur-campur, lagi learn to speak english
nih :D ). Jadi apa saja fakta yang mencengangkan itu ?
·
Menurut hasil penelitian, kita bisa melihat
layar HP per 7/12 menit sehari. Kalau secara matematis, dalam sehari kita bisa
melihat layar HP sebanyak 85 – 150 kali (Gimana, ngerasa gak ?)
·
Semakin muda umur seseorang, maka akan semakin
sering juga frekuensi melihat HP setiap harinya (So, cek lagi. Kamu umurnya
berapa ? coba bandingkan dengan orang yang umurnya lebih tua dari kamu ?)
Dari dua fakta tersebut, apa yang bisa kamu simpulkan ? Iya, Handphone
(HP) adalah pencuri waktu yang paling hebat. Di zaman yang serba modern ini,
hampir semua orang mempunyai smartphone dengan spesifikasi yang cukup baik.
Pertanyaannya, sudahkah kita smart dalam menggunakan smartphone ? jujur saya
sendiri rasanya belum begitu smart dalam mengunakan smartphone, jadi yuk kita
sama-sama belajar untuk bisa lebih bijak dalam menggunakan smartphone.
Bismillah ya, inshaa Allah we can doing better and best J
Bukan sebuah kesalahan juga sebenarnya saat kita sering melihat atau
memainkan smartphone, pertanyaannya adalah apa saja yang kita lakukan saat
bermain smartphone sendiri ? Ada orang yang melihat smartphone untuk berdakwah,
mengisi kajian online. Ada yang sedang belajar, kuliah online, seminar online,
mengikuti kajian-kajian. Ada yang melihat smartphone untuk berjualan online.
Ada juga orang yang melihat smarthone hanya untuk bermain games, menonton video
yang kurang bermanfaat, menjadi netizen yang kurang bijak dan masih banyak
lagi. Sekarang, coba cek lagi. Apa yang kita lakukan saat bermain samttphone ?
lebih banyak manfaat atau madharatnya ?
Semenjak merebaknya pandemi covid19 atau virus corona ke berbagai negara
termasuk Indonesia, ada pola hidup yang mulai berubah. Baik itu dari segi
kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Hal yang paling menonjol
adalah diharuskannya kita untuk mengalihkan hampir semua kegiatan yang biasanya
di lakukan di luar rumah menjadi di dalam rumah saja. Tak heran hal tersebut
mengharuskan kita untuk lebih sering lagi bermain dengan smartphone atau
berselancar di dunia internet. Misalnya saja dengan dilakukannya Work From Home
(WFH) dan Learn From Home (LRN), ada orang yang fokus dalam melakukan kegiatan
tersebut ada juga yang tidak. Contoh yang tidak fokusnya bagaimana ? misalnya
dengan terdistraksinya kegiatan. Ketika mengikuti kuliah online juga bermain
sosmed, ketikal WFH nyuri-nyuri waktu buat lihat postingan di maketplace dan
toko online. Hmm gak salah sih selama kegiatan utama berjalan dengan lancar.
Tapi, tanpa kita sadari kegiatan tersebut mengurangi produktivitas kita.
Sekarang kita akan masuk ke poin utama, apa sih produktif itu ?
Produktif adalah suatu keadaan dimana kita dapat menghasilkan sesuatu secara maksimal dengan waktu yang seminimal mungkin. Jadi, hasilnya itu maksimal tapi
waktunya minimal.
Bagaimana agar bisa produktif ? tentunya harus ada fokus yang mendalam
ketika kita melakukan sesuatu dan jangan sampai terdistraksi. Ingat ya, fokus.
Lalu bagaimana cara agar tetap fokus sedangakan di akhir Ramadhan ini kita
dibayang-bayangi dengan pandemi covid 19 yang masih terus menghantui. Kebijakan
pemerintah yang seolah mencle-mencle, adanya teori konspirasi tentang pandemi
ini. Belum lagi kita juga dibayangi dengan berbagai tugas sehari hari-hari. Ada
pekerjaan yang harus diselesaikan, belum beres-beres rumah dan masih banyak
lagi. It’so complicated.
Sebenarnya otak kita tidak bisa multitasking, untuk mendapatkan hasil
yang maksimal kita harus bisa fokus on one. Setelah itu baru mengerjakan hal
yang lain. Bisa saja mengerjakan sesuatu secara bersamaan, tapi hasilnya akan
kurang maksimal.
Cara agar bisa fokus menurut saya sendiri apalagi di akhir Ramadhan yang
dibayang-bayangi pandemi seperti ini adalah dengan menyingkirkan dulu semua hal
yang bisa mendistraksi. Yeah, apapun itu. Jangan lupa untuk berdo’a dan meminta
pertolongan kepada Allah agar selalu diberi petunjuk dan kemudahan dalam setiap
aktivitas (Ini hal yang terpenting menurut saya). Coba cek kembali
target-target yang kita inginkan di bulan suci ini. Coba koreksi kembali. Jika
memang ada kesalahan coba kita perbaiki lagi. Tak apa jika banyak target yang
belum tercpai, jadikan pembelajaran agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
Teruslah berdo’a dan meminta pertolongan agar kita bisa melaksanakan ibdah dan
berbagai kegiatan dengan produktif, inshaa Allah dengan izin Allah semua akan
berjalan baik dan maksimal.
Selain itu, ada
juga beberapa tips agar kita lebih produktif. Salah satunya adalah dengan
menggunakan teknik pomodoro. Nah, tapi pembahasan tersebut akan kita kupas di
postingan selanjutnya. Jadi tetap stay tune ya di blog ini, hehe
Mungkin itu saja
yang dapat saya bagikan di postingan ini, semoga bermanfaat
Wasssalamu’alaykum
wr. wb.
Comments
Post a Comment