TENTANG ULANG TAHUN

                Siapa sih yang gak ngerasa bahagia ketika mendapatkan kejutan ulang tahun? Yup, sepertinya kebanyakan orang suka dengan hal tersebut. Aku sendiri memang tidak memiliki pengalaman yang terlalu berharga mengenai ulang tahun sampai detik ini. Ya, I think so but I don’t know.

                Saat orang mengetahui tanggal ulang tahun kita, terkadang menjadi hal yang menakutkan juga. Kenapa ? karena kasus pembullyan terkadang terjadi pada saat tersebut. Masa SD sampai SMP juga tidak ada yang menarik untuk diceritakan terkait ulang tahun. Jujur, masa tersebut bisa menjadi masa terberatku. Aku, si pendiam yang tak memiliki teman, merasa tak memiliki harapan bahkan tak punya masa depan semenjak terjadinya insiden kecelakaan.

                Banyak orang yang mengira bahwa orang yang introvert, pendiam itu menyebalkan. Padahal tidak juga, mereka hanya malu untuk memulai kata. Entah juga, tapi itulah diriku yang sering di judge “sombong” padahal sebenarnya aku malu. Jadi seseorang yang memiliki kepribadian tertutup itu tidak menyenangkan bagiku. Dunia begitu sepi, bahkan pada suatu titik terasa sangat dingin seakan hidup sebatangkara tanpa orang tua ataupun saudara. Bisa jadi, karena kepribadian kala itu aku juga terlupakan. Jangankan orang lain tahu tentang hari ualang tahunku, untuk mengetahui keberadaanku saja mungkin tak bisa. Bukan karena aku mahluk astral, tapi lebih tepatnya dunia kadang menganggapku tak ada. Jujur, rasanya ingin berubah menjadi se-ekstrovert mereka.

SMK menjadi titik balikku untuk berubah. Rasanya memang tidak mudah, apalagi dengan keterbatsan fisik yang aku miliki. Tak jarang, banyak juga orang-orang yang mencemooh. Namun siapa sangka, berkat cemoohan tersebut aku jadi lebih sering menangis sambil berdo’a. Lebih khusuyuk dalam beribadah karena fokusku tidak lagi mengejar pujian dari manusia. Tapi aku ingin menjadi sebaik-baiknya hamba. Tak sangka, dalam beberapa periode aku berhasil mendapat gelar “juara umum” tingkat sekolah dan beberapa lomba walau hanya tingkat kabupaten. Alhamdulillah, aku tersadar bahwa ternyata kita memang butuh luka agar dapat menjadi pribadi yang lebih kuat.

Kembali lagi mengenai ulang tahun, untuk pertama kalinya aku mendapatkan kejutan ulang tahun ketika kelas sebelas SMK. Iya, pertama kalinya. Lebih tepatnya itu bukan sebuah kejutan, tapi pembullyan yang menyedihkan sekaligus membahagiakan. Kenapa ? karena ada seorang guru yang ikut andil dalam pemberontakan tersebut. Kegiatan tersebut harus ditutup dengan air mata karena aku harus pulang berjalan kaki selama satu jam, sendirian, dengan baju yang basah kuyup. Hehe :D

Ternyata, dengan diberi hal yang sederhana bahkan menyebalkan saat ulang tahun itu bisa membuat seseorang bahagia dan dianggap ada ya. Hmm aku juga merasa sedikit menjadi manusia (dimanusiakan) saat di hari ulang tahunku ada teman yang memberi video ucapan selamat, uwuu bahagia sekali. Apalagi jika disisipi kado mwehehe. Tapi, tiba-tiba kebahagiaan sejenak itu berubah.

Ada seorang teman dekat yang mengatakan bahwa dia takkan lagi memberikan hal sederhana seperti video ketika seorang sahabatnya ulang tahun. Kenapa ? karena dalam agama islam tak ada ulang tahun katanya. Hmm iya sih, tapi apakah membahagiakan seorang sahabat di hari lahirnya adalah sebuah kerugian ? Maksudku begini, kenyataannya ketika seseorang ulang tahun diantara kami, tak pernah ada perayaan tiup lilin. Tapi baiklah, memang sebaik-baiknya membahagiakan adalah lewat do’a. Tapi maksudku, jika kamu juga bisa bertindak kenapa kamu hanya berdo’a ? Ah entahlah

Malam itu, aku mendengarkan sebuah podcast yang berisi beberapa curhatan dari netizen. Ada seseorang yang menceritakan bahwa dia lelah berpura-pura. Orang-orang di luaran melihat sosoknya adalah seorang yang ceria, bahagia dengan sahabat yang dimilikinya. Tapi kenyataannya dia menagis dengan apa yang ada dihidupnya. Sahabat, sosok yang seharusnya bisa saling mendukung, menolong bukan hanya ada ketika membutuhkan saja. Teman-temannya hanya datang pada saat ada butuhnya saja, ketika memerlukan bantuan untuk mengerjakan tugas misalnya. Tapi, orang tersebut selalu berusaha untuk berbuat baik, membantu menyelesaikan tugas teman, ketika ada teman yang berulang tahun pun dia selalu memberi kejutan, kado dan sebagainya.

Ada satu titik dimana orang tersebut merasa sangat sedih. Tepatnya adalah di hari ulang tahunnya. Tak ada satupun yang mengingat. Jangankan memberikan hadiah, mengucapkan selamat ulang tahun pun tak ada. Mungkin bagi sebagian orang, hal ini sepele tapi bagiku hal ini cukup menyesakkan. Oh iya, selepas mendengar podcast tersebut aku teringat bahwa besok adalah hari ulang tahun sahabatku. Oke, auto bikin video ucapan dan kado deh :D

Aku pikir tak ada salahnya memberikan hal yang sederhana walau hanya sebatas ucapan selamat ketika seseorang ulang tahun, setidaknya kita juga belajar untuk membahagiakan diri sendiri. Hmmm entahlah, ada pendapat lain ?

               

Comments

Popular posts from this blog

Mengejar Cinta Karmila

KENAPA KITA TIDAK SUKSES ?

Belajar Sabar dari Kisah Nabi Ayyub AS